Senin, 07 April 2014

Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum


 
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman
belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum terintegrasi filsafat, nilai-nilai, pengetahuan, dan perbuatan pendidikan. Rancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada para pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan siswa, mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh siswa sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
Guru merupakan pemegang kunci pelaksananan dan keberhasilan suatu kurikulum. Suatu kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal.

1.           Prinsip-Prinsip Umum

a.       Prinsip relevansi
Ada 2 macam relevansi yang harus dimiliki kurikulum yaitu relevan keluar dan relevansi di dalam kurikulum itu sendiri. Relevansi keluar maksudnya tujuan, isi dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Kurikulum juga harus memiliki relevansi di dalam yaitu ada kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu anatar tujuan, isi, proses penyampaian dan penilaian.

b.      Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, disini dan ditempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakangn dan kemampuan yang berbeda. Suatu kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi hal-hal yang solit, tetapi dalam pelaksaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondidi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak.

c.       Prinsip kontinuitas
Perkembangan dan proses perkembangan anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus atau terhenti.


d.      Prinsip Praktis
Kurikulum mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana danj biayanya juga murah dan disebut juga dengan prinsip efisiensi.

e.       Prinsip efektivitas
Walaupun kurikulum tersebut harus murah, sederhana tertapi keberhasilannya tetap harus diperhatikan baik secara kuantitas maupun kualitas.

2.      Prinsip-prinsip khusus

a.       Prinsip Berkenaan Dengan Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan mencakup tujuanyang bersifat umum atau berjangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek ( tujuan khusus ). Perumusannya bersumber pada :
1)      Ketentuan dan kebijaksaan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam dokumen-dokumen lembaga Negara mengenai tujuan, dan strategi pembangunan termasuk didalamnya pendidikan.
2)      Survey mengenai persepsi orangtua atau masyarakat tentang kebutuhan mereka yang dikirimkan melalui angket atau wawancara dengan mereka.
3)      Survey tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, dihimpun melalui angket, wawancara, observasi, dan dari berbagai media massa.
4)      Survey tentang manpower.
5)      Pengalaman Negara-negara lain dalam masalah yang sama.
6)      Penelitian.

b.      Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Isi Pendidikan
Memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:
1)      Perlu penjabaran tujuan pendidikan atau pengajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana.
2)      Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahua, sikap dan keterampilan.
3)      Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis yang berdasarkan 3 ranah belajar yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang akan diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar.


c.       Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Proses Belajar Mengajar
Pemilihan proses belajar mengajar yang digunakan hendaknya memperhatikan hal-hal, yaitu:
1)      Apakah metode atau teknik belajar mengajar yang digunakan cocok untuk mengajar bahan pelajaran?
2)      Apakan metode atau teknik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa?
3)      Apakah metode atau teknik tersebut memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat?
4)      Apakah metode atau teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan afektif, kognitif dan psikomotor?
5)      Apakah metode atau teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa, atau mengaktifkan guru atau kedua-duanya?
6)      Apakah metode atau teknik tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru?
7)      Apakah metode atau teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan di rumah, juga mendorong penggunaan sumber yang ada di rumah dan di masyarakat?
8)      Untuk belajar keterampilan sangat dibvutuhkan kegiatan belajar yang menekankan “Learning by doing” disamping “Learning by seeing and knowing”.

d.      Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Media dan Alat Pengajaran
Proses belajar mengajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu pengajaran yang tepat. Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu:
1)      Alat atau media pengajaran apa yang diperlukan. Apakah semuanya sudah tersedia? Bila alat tersebut tidak ada apa penggantinya?
2)      Jika ada alat yang dibuat, hendaknya memperhatikan: bagaimana pembuatannya, siapa yang membuat, pembiayaannya, waktu pembuatan?
3)      Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan pelajaran, apakah dalam bentuk modul, paket belajar dan lain-lain?
4)      Bagaimana pengintegrasiannya dalanm keseluruhan kegiatan belajar?
5)      Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multimedia.

e.       Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Kegiatan Penilaian
Penilaian merupakan bagian integral dari pengajaran:
1)         Dalam penyusunan alat penilaian (test) hendaknya diikuti dengan langkah-langkah, yaitu:
·         Perumusan tujuan pendidikan yang umum, dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
·         Uraikan ke dalam bentuk tingkah-tingkah laku murid yang dapat diamati.
·         Hubungkan dengan bahan pelajaran.
·         Tuliskan butir-butir test.
2)         Dalam merencanakan suatu penilaian hendaknya memperhatikan beberapa hal yaitu:
·         Bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan di test?
·         Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan test?
·         Apakah test tersebut berbentuk uraian atau objektif?
·         Berapa banyak buti test yang perlu disusun?
·         Apakah test tersebut diadministrasikan oleh guru atau murid?
3)         Dalam pengolahan suatu hasil penilaian hgendaknya memperhatikan hal-hal berikut, yaitu:
·         Norma apa yang digunakan didalam pengolahan hasil test?
·         Apakah digunakan formula quessing?
·         Bagaimana pengubahan skor ke dalam skor masak?
·         Skor standar apa yang digunakan?
·         Untuk apa hasil-hasil test digunakan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Blog List