Selasa, 15 April 2014

Model-model Pengembangan Kurikulum



1.             The administrative model
Model pengembangan kurikulum ini merupakan model paling lama dan paling banyak dikenal. Administrator pendidikan membentuk suatu komisi atau tim pengarah pengembangan kurikulum. Tugas tim dan komisi ini adalah merumuskan konsep-konsep dasar, landasan-landasan, kebijaksanaan, dan strategi utama dalam pengembangan kurikulum.
2.             The grass roots model
Model pengembangan ini merupakan lawan dari model pertama, inisiatif dan upaya pengembangan kurikulum, bukan dating dari atas, tetapi dari bawah yaitu guru-guru atau sekolah. Model pengembangan kurikulum yang pertama digunakan dalam system pengelolaan pendidikan/kurikulum yang bersifat sentralisasi, sedangkan model grass roots akan berkembang dalam system pendidikan yang bersifat desentrasisasi. Pengembangan kurikulum yang bersifat desentralisasi dengan model grass rootsnya memungkinkan terjadi kompetisi di dalam meningkatkan mutu dan system pendidikan,  yang pada gilirannya akan melahirkan manusia-manusia yang lebih mandiri dan kreatif
3.             Beauchamp’s system
Model pengembangan kurikulum ini, dikembangkan oleh beauchamp, seorang ahli kurikulum. Beauchamp mengemukakan 5 hal di dalam pengembangan suatu kurikulum. Pertama, menetapakan arena atau lingkup wilayah yang akan dicakup oleh kurikulum tersebut , kedua menetapkan personalia, yaitu siapa-siapa yang turut atau terlibat dalam pengembangan kurikulum. Ketiga, organisasi dan prosedur dan pengembangan kurikulum, keempat, implementasi kurikulum , kelima, evaluasi kurikulum.
4.             The demonstration model
Model demonstrasi pada dasarnya bersifat grass roots, datang dari bawah. Beberapa kebaikan dari pengembangan dari pengembangan kurikulum dengan model ini, pertama, karena kurikulum disusun dan dilaksanakan dalam situasi tertentu yang nyata, maka akan dihasilkan suatu kurikulum atau aspek tertentu dari kurikulum yang lebih praktis. Kedua, perubahan atau penyempurnaan kurikulum dalam skala kecil atau aspek tertentu yang khusus, sedikit sekali untuk yang ditolak oleh administrator, dibandingakan dengan perubahan dan penyempurnaan yang menyeluruh, ketiga, pengembangan kurikulum dalam skala kecil dengan model demonstrasi dapat menembus hambatan yang sering dialami yaitu dekomentasi bagus tetapi pelaksanaannya tidak ada, keempat, model ini sifatnya yang grass roots menempatkan guru sebagai pengambil inisiatif dan narasumber yang dapat menjadi pendorong bagi para administrator untuk mengembangkan program baru. Kelemahan model ini adalah, bagi guru-guru yang tidak turut berpartisipasi mereka akan menerimanya dengan enggan-enggan, dalam keadaan terburuk akan terjadi apatisme
5.             Taba’s inverted model
Ada 5 langkah dalam pengembangan kurikulum model ini, pertama, mengaadakan unit-unit eksperimen bersama guru-guru. Langkah kedua, menguji unit eksperimen. Yang ketiga, mengadakan revisi dan konsolidasi, keempat, penembangan keseluruhan kerangka kurikulum. Langkah kelima, implementasi dan diseminasi, yaitu menerapkan kurikulum baru ini pada daerah atau sekolah yang lebih luas.
6.             Roger’s interpersonal relations model
Ada 4 langkah dalam pengembangan kurikulum model ini, pertama, pemilihan target dari system pendidikan, langkah kedua, dalam pengembangan kurikulum model ini, adalah partisipasi guru dalam pengalaman kelompok yang intensif, langkah ketiga, pengembangan pengalaman kelompok yang intensif satu kelas atau unit pelajaran, langkah keempat, partisipasi orang tua dalam kegiatan kelompok. Model pengembangan kurikulum dari roger berbeda dari model-model lainnya. Sepertinya tidak ada suatu perencanaan kurikulum tertulis, yang ada hanyalah rangakaian kegiatan kelompok
7.       The systematic action-research model
Model kurikulum ini didasarkan pada asumsi bahwa perkembangankurikulum merupakan perubahan sosial. Prosedur action research. Langkah pertama, mengadakan kajian secara seksama tentang masalah-masalah kurikulum, kedua, implementasi dari keputusan  yang diambil dalam tindakan utama
8.             Energing technical model
Tumbuh kecenderungan-kecenderungan baru yang didasarkan atas perkembangan bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, diantaranya : 1. The behavioral analysis model. 2. The system analysis model. 3. The computer based model.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Blog List