Rabu, 11 Desember 2013

Makalah Model Pembelajaran Reciprocal Teaching dan Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif


PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Kimia merupakan salah satu ilmu pasti seperti ilmu sains lainnya seperti matematika, fisika, biologi, akan tetapi memiliki karakteristik yang berbeda. Matematika umumnya berkutat pada pengolahan angka-angka dengan teori serta konsep-konsep tertentu. Fisika umumnya lebih banyak pada perhitungan dengan beberapa teori dengan konsep yang mendukung teori tersebut. Biologi, lebih banyak adanya konsep dengan beberapa perhitungan pada beberapa materi, sedangkan kimia itu sendiri, memiliki konsep dan perhitungan yang berimbang. Dengan kita ketahui perbedaan antara ketiga ilmu sains tersebut, tentunya diperlukan metode yang berbeda pula dalam penyampaian ketiganya dalam proses pembelajaran.
karakteristik ilmu kimia lainnya diantaranya, sebagian besar ilmu kimia bersifat abstrak, kita ketahui bahwa atom, molekul, dan ion merupakan materi dasar kimia yang tidak tampak, yang menuntut peserta didik membayangkan keberadaan materi tersebut tanpa mengalaminya secara langsung. Karena atom merupakan pusat kegiatan kimia, maka walaupun kita tidak dapat melihat atom secara langsung, tetapi dalam angan-angan kita dapat membentuk suatu gambar untuk mewakili sebuah atom. Berikutnya ilmu kimia merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya, dimana kebanyakan objek yang ada di dunia ini merupakan campuran zat-zat kimia yang kompleks dan rumit. Agar segala sesuatunya mudah dipelajari, maka pelajaran kimia diawali dengan gambaran yang disederhanakan, dimana zat-zat dianggap murni atau hanya mengandung dua atau tiga zat saja. Dalam penyederhanaannya diperlukan pemikiran atau pendekatan tertentu  agar siswa tidak mengalami salah konsep dalam menerima materi yang diajarkan tersebut. Lalu, sifat ilmu kimia berurutan dan berkembang dengan cepat, seringkali topik-topik ilmu kimia harus dipelajari dengan urutan tertentu. Hal ini menuntut kita semua untuk lebih cepat tanggap dan selektif dalam menerima semua kemajuan tersebut. Kemudian ilmu kimia tidak hanya sekedar memecahkan soal-soal. Memecahkan soal-soal yang terdiri dari angka-angka merupakan bagian yang terpenting dalam proses belajar kimia. Namun, kita juga harus mempelajari deskripsi seperti fakta kimia, aturan-aturan kimia, peristilahan kimia, dan lain-lain. Dan yang terakhir, bahan atau materi yang dipelajari dalam ilmu kimia sangat banya. Dengan banyaknya bahan yang harus dipelajari, siswa dituntut untuk dapat merencanakan belajarnya dengan baik, sehingga waktu yang tersedia dapat digunakan semaksimal mungkin.
Setelah kita mengetahui karakteristik ilmu kimia dengan ilmu sains lainnya. Tentu kita seorang calon seorang guru, terlebih calon guru kimia, selain kita menguasai konsep materi kimia tentunya, juga harus memiliki kepiawaian dalam mengajarkannya kepada peserta didik nantinya. Menjadi seorang guru kimia bukan hal yang mudah. Kita harus tahu bagaimana karakteristik ilmu kimia agar kita dapat mengajarkannya dengan tepat sasaran dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Merealisasikan hal tersebut diperlukan kemampuan yang mumpuni untuk mengajarkan materi kimia. Atas dasar hal di atas muncullah berbagai macam model, metode, ataupun strategi pengajaran materi kimia yang diyakini mampu memaksimalkan skill guru kimia dalam mengajar, di antaranya Model pembelajaran Inkuiri ,Discovery ,Direct Learning (Pembelajaran Langsung) ,Learning Cycle ,Project Based Learning, Problem Posing , Problem Based Learning, Problem Solving , Peta Konsep, diagram Vee, Reciprocal Teaching, konflik kognitif, Jigsaw, STAD, dan lain-lain. Namun kali ini kami akan membahas mengenai model pembelajaran Reciprocal teaching dan Strategi pembelajaran konflik kognitif, karena dirasa memiliki kelebihan yang membuat keduanya lebih mampu dalam mengefektifkan kemampuan guru kimia dalam proses pembelajaran di kelas.

B.            Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud reciprocal teaching dan  konflik kognitif?.
2.      Bagaimanakah karakteristik dari model pembelajaran reciprocal teaching dan strategi pembelajaran konflik kognitif?.
3.      Bagaimana penerapan dari model pembelajaran reciprocal teaching dan strategi pembelajaran konflik kognitif?.
4.      Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan model pembelajaran reciprocal teaching dan strategi pembelajaran konflik kognitif?.

C.            Tujuan
1.      Untuk mengetahui  apa yang dimaksud dari reciprocal teaching dan  konflik kognitif.
2.      Untuk memahami model pembelajaran reciprocal teaching dan strategi pembelajaran konflik kognitif.
3.      Untuk Mengetahui implementasi dari model pembelajaran reciprocal teaching dan strategi pembelajaran konflik kognitif.
4.      Untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan model pembelajaran reciprocal teaching dan strategi pembelajaran konflik kognitif.

D.           Manfaat
Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan pembaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan, tentang model pembelajaran reciprocal teaching dan strategi pembelajaran konflik kognitif, dan khususnya bagi semua guru-guru , terlebih mereka para guru kimia, agar dapat mengaplikasikan apa yang ada dalam makalah ini dalam kegiatan belajar-mengajar yang nyata dalam kelas ,dapat memaksimalkan proses belajar-mengajar dan mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran kimia.
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Reciprocal teaching dan konflik kognitif
Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang apa itu reciprocal teaching dan konflik kognitif, kita harus mengetahui istilah-istilah yang terdapat dalam dunia belajar mengajar karena keduanya merupakan bagian dari pada dunia belajar mengajar itu. Tentu sebagian dari kita sering mendengar apa itu, model pembelajaran, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, teknik pembelajaran, ataupun taktik pembelajaran. Kelima hal tersebut sangatlah berkaitan, dan merupakan faktor penting dalam menciptakan proses pembelajaran di kelas yang optimal. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran yang sebelumnya telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.Berikutnya, Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seorang guru dalam mengimplementasikan suatu metode pembelajaran secara spesifik. Dan yang terakhir adalah taktik pembelajaran merupakan gaya seorang guru dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.
Dari uraian diatas tentu sekarang kita sudah lebih mengerti tentang apa itu, metode, model, strategi, teknik, serta taktik pembelajaran. Kelima hal tersebut tidak dipungkiri lagi, merupakan faktor-faktor penting dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Sementara itu, letak reciprocal teaching dan konflik kognitif tidaklah sama. Reciprocal teaching termasuk dalam model pembelajaran sedangkan konflik kognitif termasuk dalam strategi pembelajaran.
1.             Model pembelajaran reciprocal teaching
Reciprocal teaching merupakan suatu model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman terhadap suatu tema belajar, dalam pembelajaran ini guru serta murid memegang peranan penting pada tahap dialog tentang suatu topik (teks), model pembelajaran ini terdiri dari empat aktivitas yaitu memprediksi (prediction), meringkas (summarizing), membuat pertanyaan (questioning), dan menjelaskan (clarifing).Model pembelajaran reciprocal teaching pertama kali dikembangkan oleh Anne Marrie Polinscar dan Anne Brown. Polinscar menyatakan:
“Reciprocal Teaching refers to an instructional activity that takes place in the form of a dialogue between teachers and student regarding segment of text. The dialogue is structured by use of four stretegies: Summarizing, question generating, clrarifying and predicting … “, (Ain Zaelan, 2005: 16)
Yang berarti , “Reciprocal Teaching digambarkan sebagai aktifitas pembelajaran yang berlangsung dalam bentuk dialog antara guru dengan siswa-siswanya mengenai bagian dari suatu teks. Aktivitas dialog tersebut disusun dengan empat strategi yaitu merangkum, membuat pertanyaan, mengklarifikasi (menjelaskan) dan memprediksi ...”.
Sementara itu, Arend menyatakan Reciprocal Teaching adalah prosedur pengajaran atau pendekatan yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa tentang strategi kognitif, serta membantu siswa memahami bacaan dengan baik (Ain Zaelan, 2005: 13).Arends pun berbicara tentang keefektivan Reciprocal Teaching dalam membentuk siswa yang belajar mandiri. Siswa yang belajar mandiri adalah siswa yang tahu kapan saat yang tepat untuk meringkas atau mengajukan pertanyaan sambil membaca suatu pokok bahasan dalam sebuah buku atau mendengarkan penyampaian guru, dan siswa memiliki motivasi untuk memantau keberhasilan belajarnya sendiri.
2.           Strategi pembelajaran konflik kognitif
Strategi pembelajaran konflik kognitif merupakan  strategi pembelajaran  yang  berdasarkan  masalah,  dimana  pada masalah  yang  dikemukakan  terdapat  fakta,  keadaan,  situasi  yang mempertentangkan  struktur  kognisi  siswa.  Dalam  situasi  ini  terjadi  konflik antara  pengetahuan  yang  dimiliki  siswa  dengan  situasi  yang  sengaja disediakan. 
B.            Karakteristik Model pembelajaran Reciprocal teaching dan Strategi pembelajaran Konflik kognitif.
1.             Karakteristik Model pembelajaran Reciprocal teaching
Model Reciprocal Teaching mempunyai tiga karakteristik yaitu :
a.    Dialog antara siswa dan guru, dimana masing-masing mendapat kesempatan dalam memimpin diskusi.
b.    Reciprocal artinya suatu interaksi dimana seseorang bertindak untuk merespon yang lain.
c.    Dialog yang terstruktur dengan menggunakan 4 strategi yaitu merangkum, membuat pertanyaan, mengklarifikasi (menjelaskan) dan memprediksi.
2.           Karakteristik Strategi pembelajaran Konflik kognitif.
Untuk mengetahui apa yang menjadi karakteristik dari strategi pembelajaran konflik kognitif, kita dapat mencoba memahaminya dengan menerjemahkan kedua kata tersebut, kata konflik dan kata kognitif. Konflik tentu kita sudah tahu bahwa memiliki arti masalh, atau permasalahan. Sedangkan kognitif adalah sesuatu yang berdasar pada pengetahuan factual yang empiris. Jadi karakteristik dari strategi pembelajaran ini terjadinya  konflik antara  pengetahuan  yang  dimiliki  siswa  dengan  situasi  yang  sengaja disediakan sewaktu proses belajar mengajar. 
C.            Implementasi model pembelajaran reciprocal teaching dan strategi pembelajaran konflik kognitif.
Model pembelajaran reciprocal t1eaching dan strategi pembelajaran konflik kognitif dapat di
implementasikan dalam sebuah proses belajar mengajar kimia dikelas. Hal itu dapat direalisasikan karena  model, dan strategi pembelajaran merupakan sesuatu yang berbeda dan saling melengkapi antara keduanya. Untuk dapat mengimplementasikan model pembelajaran reciprocal teaching dan strategi konflik kognitif, sudah tentu kita harus mengetahui karakteristik dari keduanya. Kita dapat memulainya dengan menghadirkan masalah di kelas dan mendiskusikan antara guru dengan murid. Pemimpin dari diskusi itu, tidak harus guru mata pelajaran kimia, akan tetapi murid juga diberi kesempatan untuk memimpin diskusi. Dalam diskusi tersebut terjadi interaksi satu sama lain dimana terjadi komunikasi bolak-balik serta respon yang berkepanjangan antara murid dengan murid serta guru dengan murid. Diskusi yang dilakukan secara terstruktur menggunakan 4 strategi yaitu
yaitu merangkum, membuat pertanyaan, mengklarifikasi (menjelaskan) dan memprediksi. Model pembelajaran ini mengutamakan peran aktif murid sebagai peserta didik dalam pembelajaran untuk membangun proses berfikir sehingga dapat lebih kreatif. Pengimplementasian konsep belajar ini sejalan dengan teori belajar konstruktivisme. Menurut Supomo (Nuryani, 2003: 22) dalam http://agungprudent. Wordpress. com/2009/06/05/ prinsip konstruktivisme adalah sebagai berikut:
1.             Menyediakan pengalaman belajar siswa dengan mengkaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga belajar melalui proses pembentukan pengetahuan.
2.             Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, tidak semua mengerjakan tugas yang sama, misalnya suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai cara.
3.             Mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistik dan relevan dengan melibatkan pengalaman konkret misalnya untuk memahami suatu konsep tujuan instruksional khusus melalui kegiatan kehidupan sehari-hari.
4.             Mengintegrasikan suatu pembelajaran–pembelajaran sehingga memungkinkan terjadinya interaksi dan kerjasama seseorang dengan orang lain atau seseorang dengan lingkungannya, misalnya interaksi dan kerjasama antara siswa, interaksi dan kerjasama antara guru dan siswa.
5.             Memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan tertulis sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. Melibatkan siswa secara emosional dan sosial sehingga tujuan instruksional khusus dapat menjadi menarik dan siswa rajin belajar.
Dengan adanya teori belajar konstruktivisme ini, akan lebih memotivasi siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran kimia di kelas, sehingga proses belajar-mengajar dapat lebih oktimal.
D.           Kelebihan dan kekurangan model reciprocal teaching dan strategi konflik kognitif dalam proses pembelajaran.
1.             Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran reciprocal teaching
Kelebihan model ini diantaranya melatih kemampuan peserta didik belajar mandiri, sehingga peserta didik dalam belajar mandiri dapat ditingkatkan, melatih peserta didik untuk menjelaskan kembali materi yang dipelajari kepada pihak lain, dengan demikian penerapan pembelajaran ini dapat dipakai untuk melatih kepercayaan diri peserta didik tampil di depan umum, dan, mempertinggi kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah. Kelemahan model reciprocal teaching menuntut peserta didik untuk selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga hal ini menjadikan sebagian dari peserta didik tidak percaya diri untuk dapat tampil atau menunjukkan kemampuannya di depan teman-teman mereka, dan bisa jadi peserta didik yang aktif hanyalah orang-orang itu saja.
2.             Kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran konflik kognitif dalam proses pembelajaran
Kelebihan strategi ini diantaranya yaitu, dapat membuat siswa berpikir kritis atas masalah yang diterimanya, selain itu mereka juga akan terlatih untuk menjadi seorang yang kreatif dalam menemukan pemecahan masalah yang diterimanya, serta mampu untuk mengidentifikasi perbedaan pengetahuan yang siswa miliki dengan situasi yang sengaja disediakan oleh guru. Namun, kita ketahui bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, begitu pula dengan strategi pembelajaran konflik kognitif ini, dimana tidak sedikit peserta didik yang diam dan pasif karena merasa tidak mampu, malu, atau pun bosan mengikuti pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran ini.

SIMPULAN DAN SARAN
A.           Simpulan
Model pembelajaran reciprocal teaching merupakan model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman terhadap suatu tema belajar, model pembelajaran ini terdiri dari empat aktivitas yaitu memprediksi (prediction), meringkas (summarizing), membuat pertanyaan (questioning), dan menjelaskan (clarifing). Model pembelajaran ini akan menumbuhkan sikap kreatif, kritis, serta percaya diri bagi siswa. Namun manfaat itu tidak serta merta berpengaruh terhadap seluruh siswa, akan tetapi umumnya hanya siswa tertentu saja. Sementara itu, strategi pembelajaran konflik kognitif merupakan strategi pembelajaran berdasarkan  masalah,  dimana  pada masalah  yang  dikemukakan  terdapat  fakta,  keadaan,  situasi  yang mempertentangkan  struktur  kognisi  siswa.Strategi ini diharapkan mampu untuk meningkatkan, kekreatifan siswa dan pemikiran kritis yang mereka miliki.  Diskusi kelas dengan sebelumnya membaca materi untuk memahaminya merupakan salah satu contoh dari penerapan kedua model dan strategi pembelajaran tersebut.

B.            Saran
Makalah ini merupakan salah satu bentuk dari penguraian suatu model dan strategi pembelajaran. Model dan strategi pembelajaran ini diharapkan mampu untuk memberikan sesuatu yang baru kepada guru untuk menciptakan suasana belajar kimia yang efektif dan efisien. Dan seharusnyalah dengan guru dapat memanfaatkan apa yang disampaikan dalam makalah ini, demi proses belajar mengajar yang baik, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.



DAFTAR REFERENSI
Mulyani, Arifin.2005. Kimia - Studi Dan Pengajaran, Malang: UM Press.  
Purwanto, Ngalim. 1995. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka.
Rusmansyah, Irhasyuarna, Y.2002. Karakteristik Ilmu Kimia. (http://education-inscience.blogspot.com/2010/07/karakteristik-ilmu-kimia.html, diakses tanggal 9 Desember 2013).
Siswanto, Fajar. 2013.Model Pembelajaran Reciprocal Teaching. (http://eduadventure.blogspot.com/2013/01/model-pembelajaran-reciprocal-teaching.html, diakses tanggal 9 Desember 2013).
Suyanti, Retno Dwi.2010.Strategi Pembelajaran Kimia Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Blog List