Sabtu, 01 Februari 2014

Peran Mutasi Dalam Evolusi



                Sebelum kita dapat mengetahui apa peran mutasi dalam evolusi ataupun hubungan antar keduanya, kita harus memahami apa arti darimasing-masing kata tersebut. Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik dalam hal ini yang dimaksud adalah DNA dan RNA, baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom . Mutasi pada tingkat kromosom biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel (gen-gen yang menempati atau terletak pada lokus yang sama pada kromosom homolognya yang mempunyai tugas berlawanan untuk suatu sifat tertentu) baru dan menjadi dasar munculnya variasi-variasi baru pada spesies. Sedangkan Evolusi adalah perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu organisme atau individu  dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru.
            Setelah kita mengetahui apa itu mutasi dan evolusi kita sedikit banyak bisa mengambil kesimpulan dan dapat mengambil sedikit informasi tentang apa hubungan antara evolusi dengan serta peran mutasi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa evolusi adalah perubahan pada diri organisme yaitu perubahan sifatnya yang ditunkan secara turun temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Proses evolusi umumnya membutuhkan waktu yang lama karena proses penurunan sifat tersebut terjadi antar generasi atau keturunan, dan proses evolusi mempunyai beberapa faktor diantaranya seperti perkawinan acak, migrasi, seleksi alam, rekayasa genetika dan mutasi. Namun, pembahasan pada kali ini lebih akan di titikberatkan pada pembahasan tentang faktor evolusi yang terakhir yaitu mutasi.
            Mutasi menjadi salah satu faktor evolusi. Mutasi juga memiliki beberapa penyebab seperti contohnya ketika adanya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Pada saat itu bom atom yang menghancurkan dan meluluhlantakkan kedua kota tersebut, juga turut menimbulkan bencana lainnya, yaitu memncarkan sinar radioaktif. Hal itulah yang menyebabkan penduduk sekitar terjadinya bom mengalami cacat permanen yang disebabkan perubahan susunan gen atau kromosom akibat pancaran sinar radioaktif. Sifat baru yang mereka dapatkan bila terlihat lewat mata, contohnya seperti cacat dan sebagainya, itu membuktikan bahwa sifat baru yang dihasilkan dari proses mutasi, berubah secara fenotip sehingga perubahan bisa langsung dilihat oleh mata. Sementara banyak juga perubahan yang tidak terlihat oleh mata. Di luarnya orang tersebut terlihat sehat dan tidak terjadi apa-apa, akan tetapi , ternyata telah terjadi proses mutasi dalam dirinya, baik mutasi gen maupun mutasi kromosom. Pada umumnya mutasi yang tidak tampak dari luar merupakan akibat dari mutasi gen.
            Ketika suatu orang atau organisme yang mengalami mutasi walaupun tidak tampak, ( mutasi secara genotipe ),yang orang tersebut memiliki kecenderungan untuk berkumpul dan berkembang biak ,ketika terjadi proses reproduksi dan lahirnya organisme baru dari orang yang mengalami mutasi tadi, tidak sedikit anak mereka mempunyai sifat yang berbeda dalam dirinya. Perubahan sifat itu juga dapat bersifat genotipe atau fenotipe ( tampak atau tidak tampak ), orang tua yang memjadi pembawa suatu sifat baru tertentu akibat proses mutasi, yang dimana sifat baru tersebut masih dalam perubahan yang tidak tampak ketika ia mempunyai keturunan maka gen pembawa sifat baru akan diturunkan keturunannya dan keturunan tersebut dapat mengalami perubahan sifat yang tampak,melalui proses evolusi yang panjang, dan dapat kita lihat contohnya pada penderita sindrom turner, sindrom Klinefelter, sindrom Down dan lainnya, yang diturunkan dari gen orang tuanya yang nampat normal dari luarnya.
            Jadi, setelah kita kaji secara mendalam dalam penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa peran mutasi dalam evolusi adalah menjadi faktor dalam proses evolusi itu sendiri. Suatu sifat baru yang yang timbul pada suatu individu akibat mutasi gen maupun kromosom, baik yang tampak ( fenotipe ) maupun tidak tampak( genotipe ) akan diwariskan dari suatu generasi ke generasi berikutnya melalui proses evolusi yang panjang.      


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Blog List