Unsur ketiga, Li, Z = 3 mempunyai
struktur 1S2S1.
Dengan bertambahnya Z, elektron – elektron
masuk ke tingkat energy 2s dan 2p sampai mencapai konfigurasi kulit
tertutup, 1s2s2p6 dari neon. Ketujuh dari
unsur Li sampai F merupakan anggota – anggota pertama dari golongan unsur –
unsur tersebut. Telah diketahui bahwa O2 dan N2 membentuk
molekul dwiatom sedangkan S dan P membentuk molekul poliatom atau rantai. Memang
benar, bahwa perbedaan antara kimiawi B, C, N, dan O dan Al, Si, P, serta S dan
unsur – unsur yang lebih berat dari golongan ini cukup menyolok, yang untuk
banyak hal tidak berguna menganggap
unsur – unsur periode pertama sebagai prototip dari sejawatnya.
Untuk
beryllium, entalpi pengionan pertama(899 kJ mol -1 ) dan khusus nya
yang kedua (1757 kJ / mol) cukup tinggi sehingga kedua electron tidak akan
lepas semuanyabmenghasilkan Be2+, meskipun dengan unsure paling
elektronegatif. Meskipun dalam BeF2, ikatan Be – F mempunyai sifat
kovalen yang dapay diterima. Ion {Be(H2O)4}2+
dalam larutan akua, terakuasi dan dengan mudah mengalami hidrolisis
menghasilkan spesi dengan ikatan Be(OH).
Bagi
unsur – unsure yang selanjutnya, tidak adanya kation – kation sederhana dalam
kondisi apa pun disebabkan oleh entalpi pengionan yang tinggi. Energy
pengambilan electron bertambah dari Li ke F dan demikain juga dengan
keeloktronegatifan .
Pembentukan
anion tampak pertama untuk karbon, yang membentuk C22 dan
beberapa ion poliatom lainnya,meskipun adanya C1- masih tidak
tertentu. Ion N3- stabil dalam nitride dari unsure – unsure yang
sangat elektropositif. Oksida, O2-, dan fluoride, F-,
umumnya berupa padatan, ion O2- tidak ada dalam larutan akua.
Bandingkan,
O2- + H2O = 2OH- K > 1022
F- + H2O
= HF + OH- K > 10-7
Karbon
adalh benar – benar nonlogam dan kimiawinya didominasioleh ikatan
tunggal, ganda dan rangkap tiga, pada dirinya sendiri
atau pada nitrogen, oksigen, dan beberapa unsur lainnya. Yang membedakan karbon
dari unsur lainnyaadalh kemampuannya yang unik untuk membentuk rantai ikatan
karbon – karbon (disebut katanasi) dalm senyawa yang nyata dari unsurnya
sendiri.
Nitrogen.
Gas Nitrogen, N relatip tidak reaktif karena ikatan N ≡ N yang sangat kuat
serta struktur elektroniknya ( halaman 76). Senyawa nitrogen adalh kovalen,
biasanya menyangkut tiga ikatan tunggal ,meski juga ada ikatan ganda seperti
C≡N atau Os≡ N. dengan unsur – unsur yang elektropositif, membentuk
nitrida ionic yang mengandung N3.
Oksigen.
Melekul Dwiatom mempunyai dua electron tidak berpasangan ( halaman 75) dan
sebagai akibatnya sangat reaktif. Terdapat keistimewaan kimiawi dengan ikatan
kovalen seperti dalam (CH3)2C = O, (C2H5)2O,
CO, SO3 dan lainnya. Meskipun demikian , ion hidrosida, OH, ada
dalam bentuk padatan maupun larutan, meskipun dalam pelarut hidrosilat, ion OH-
terhindrasi melalui ikatan hydrogen.
Fluor sangat reaktif
sehubungan dengan rendahnya energy ikatan dalam F2. Hal ini sebagian
merupakan hasi dari tolakan oleh electron tidak berikatan. Senyawaan ionic yang
mengandung ion- ion F- dan senyawa kovalen yang mengandung ikatan X
– F telah dikenal baik
Senyawaan dari banyak
unsure dapat bertindak sebagai akseptor, namun untuk N, P, dan As trivalent
serta senyawaan dwivalent O dan S umumnya bersifat donor. Meskipun demikian,
donor yang sangat penting adalah ion halide dan pseuhalida serta ion – ion
seperti hidrida, H-, dan ion karban seperti CH3-.
Perilaku
basa Lewis juga ditunjukkan oleh beberapa senyawaan logam transisi. Salah satu
contohnya adalah senyawaan (ɳ5 – C5H5)2ReH
yang merupakan basa kuat terhadap proton seperti NH3.
Molekul-molekul donor dan akseptor, keduanya netral. Apabila ikatan terbentuk
maka akan mengakibatkan atom donor akan kehilangan muatan negatifnya dan
mengubahnya menjadi positif. Atom ini hanya memiliki sebagian dari pasangan
elektron yang sebelumnya dimilikinya secara utuh. Sebaliknya, atom akseptor
memiliki muatan negatif yang berlebih. Hal ini memang benar untuk penggunaan
bersama pasangan elektron secara sempurna. Polaritas yang lebih kecil dikenal
jikaa pasangan elektron tetap merupakan sifat atom donor daripada akseptor,
pada kasus yang hanya ditandai dengan muatan + dan – pada atom atom.
Pemisahan muatan hanya dapat dicapai dengan melakukan kerja
melawan gaya Coulomb yan harus diasumsikan lebih besar daripada yang digantikan
oleh energi ikatan bilamana sistem yang stabil dihasilkan. Meskipun demikian,
jika diambil suatu kasus dimana sebuah ikatan donor telah terbentuk, maka
pasangan kedua yang tidak dipakai bersama lebih lanjut akan dikepung oleh
muatan positif pada O yang timbul dari ikatan datif yang kedua. Tampaknya hal
ini cukup untuk membuat proses ini tidak disukai. Hambatan sterik antara
akseptor pertama dan kedua juga melawan penambahan yang kedua. Perlu dicatat
bahwa alasan-alasan elektrostatis pad dasarnya sama dengan yang dipakai untuk
menjelaskan tetapan disosiasi relatif dalam asam-asan polifungsi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar