Walaupun
jelas bahwa pelarut harus murni bila hasil yang dapat di ulang dan dapat di
interpresentasikan harus diperoleh, tidak selalu jelas bagaimana jenis
pengotoran yang dapat terjadi. Yang sangat penting adalah air dan oksigen.
Oksigen sedikit larut dalam hamper semua pelarut, dan terbentuk larutan jenuh
bila terjadi pemaparan terhadap udara, misalnya jika dituangkan.
Oksigen
dapat dihilangkan sebagian dengan mengalirkan nitrogen melalui cairan, tetapi
untuk menghilangkan seluruhnya hanya dapat dilakukan dengan dibekukan dan
dipompa dalam vakum secara berulang. Pelarut organic tertentu terutama eter
bereaksi dengan oksigen jika lama terkena udara, membentuk peroksida. Pelarut
tersebut paling baik dimurnikan dengan cara distilasi dari reduktor (missal hibrida)
atau dengan melewatkannya melalui “penapis molekuler”.
Air
juga mudah larut dalam pelarut dalam pelarut yang dipapar terhadap udara, atau
wadah gelas yang tidak di bakar kering. Perlu diperhatikan bahwa sejumlah kecil
H2O saja atas dasar berat persen dianggap penting. Misalnya
asetonitril yang mengandung hanya 0,1% berat air kira-kira 0,04 molar H2O,
dengan demikian sifat larutan 0,1M dapat benar-benar dipengaruhi oleh “cegahan
air”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar