KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala
puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah biologi “Sel” .
Terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan,baik secara langsung
maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari
bahwa tugas makalah ini
masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk
itu kami mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis,
April 2013
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar......................................................................................................................... 1
BAB 1
PENDAHULUAN....................................................................................................... 3
1. Latar
Belakang............................................................................................................. 3
2.
Rumusan Masalah........................................................................................................ 3
3.
Tujuan
.......................................................................................................................... 4
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................... 5
1.
Pengertian
Sel............................................................................................................... 5
2.
Struktur dan Fungsi Organel
Sel.................................................................................. 4
3.
Struktur Sel Prokariotik dan
Eukariotik.......................................................................14
4.
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
..................................................................18
BAB 3
PENUTUP...................................................................................................................21
1.
Kesimpulan..................................................................................................................21
2.
Saran
...........................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek
kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari biologi mengampil peran yang sangat
penting. Untuk itulah kita mempelajari biologi khususnya tentang Sel. Ini
dikarenakan sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Sel-sel tersebut
membentuk kesatuan untuk membetuk kehidupan. Kita bisa lihat bahwa alam
semesta ini begitu luas. Namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata
terdapat kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita
bayangkan.dari masa kemasa dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel.
Dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai
sekarang pun masih dilakukan penelitian bahkan sudah mencapai tahap materi
genetic.
Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata.
Ada yang hanya 1-10 mikron, ada yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang
beberapa sentimeter. Didalam ukuran yang sangat kecil bentuk yang
bermacam-macam tersebut, sel memiliki bagian-bagian sel yang memiliki fungsi
masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan salingt
ketergantungan. Oleh karena itu sel dipandang sebagai dasar kehidupan makhluk
hidup.
Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot(eu=sejati, karyon=inti)
yang memiliki membrane inti dan Prokariot(pro=sebelum, karyon=inti) yang tidak
memiliki membrane inti dan pada umumnya makhluk hidup uniseluler.
2.
Rumusan Masalah
1) Mengidentifikasi struktur dan fungsi
organel sel
2) Mengidentifikasi sel prokariotik dan
sel eukariotik
3) Mengidentifikasi perbedaan sel hewan
dan sel tumbuhan
3.
Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam
penulisan makalah ini adalah:
1) Diharapkan dapat memahami struktur
dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
2) Mengidentifikasi perbedaan struktur
dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
3) Sebagai salah satu tugas yang
dibebankan oleh guru mata pelajaran biologi.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN
SEL
Sel berasal dari kata ‘cella’ yang
berarti ruangan berukuran kecil maka sel merupakan unit (kesatuan, zahrah)
terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel merupakan
unit organisasi terkecil yang menjadi dasar
kehidupan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk
hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi
dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular).
Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel
penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan
hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing
golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan
sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan
uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling
bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Ada empat teori tentang sel,
yaitu:
·
unit
struktural terkecil makhluk hidup (Schleiden & T. Schwann)
·
unit
fungsional terkecil makhluk hidup (Max Schultze)
·
unit
pertumbuhan terkecil makhluk hidup (Rudolf Virchow)
·
unit
hereditas terkecil makhluk hidup (Penemuan akhir abad XIX)
2. STRUKTUR
DAN FUNGSI ORGANEL SEL
Adapun fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai
berikut:
a. Dinding sel
Dinding
sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh.
Sel-sel yang mempunyai dinding sel antara lain: bakteri, cendawan, ganggang
(protista), dan tumbuhan. Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai sel dengan
bentuk yang jelas dan kaku (rigid). Pada protozoa (protista) dan hewan tidak
mempunyai dinding sel, sehingga bentuk selnya kurang jelas dan fleksibel serta tidak
kaku. Pada bagian tertentu dari dinding sel tidak ikut mengalami penebalan dan
memiliki plasmodesmata, disebut noktah (titik).
b. Membran plasma
Membran
sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi
bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak
dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan
memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui
membran sel.
Struktur membran sel yaitu model
mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada
teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida
dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan
membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan
lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana
komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai
bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah
phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.
Salah satu fungsi dari membran sel
adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat
melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan
molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya
seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi
hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Selain
itu membrane sel juga berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam
dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif.
Banyaknya molekul yang masuk dan
keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran
digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul
yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk
molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
c. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang
berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai
macam organel sel hidup. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara
lain :
v Retikulum Endoplasma (RE) berupa
saluran-saluran yang dibentuk oleh membrane. RE terbagi dua macam, yaitu RE
halus dan RE kasar.
Pada RE kasar terdapat ribosom,
berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Sedangkan pada RE halus tidak
terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis lipid.
d. Ribosom terdiri atas dua unit yang
kaya akan RNA, berperan dalam sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada
RE kasar dan ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma.
e. Mitokondria memiliki membran
rangkap, membran luar dan membran dalam. Di antara kedua membran tersebut
terdapat ruang antar membran. Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang
berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan oksigen dan
pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membrane dalam terdapat enzim ATP
sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP.Fungsi mitokondria ini
adalah tempat respirasi aerob.
f. Lisosom Merupakan membran berbentuk
kantong kecil berisi enzim hidrolitik yang berfungsi dalam pencernaan intrasel.
Fungsi lain yaitu mencerna materi yang diambil secara endositosis,
menghancurkan organela sel lain yang sudah tidak berfungsi (autofage), dan
menghancurkan selnya sendiri(autolisis). Fungsi utama lisosom adalah
endositosis, fagositosis, dan autofagi.
»
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari
luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian
materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang
disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan
kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di
endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik.
Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom
lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
»
Proses
autofagi digunakan
untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak
berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi
organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan
enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom
lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak,
dan embrio manusia.
»
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel
berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel.
Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk
fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans
Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
g. Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus
Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan
fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan
banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya
ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel
tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan
biasanya disebut diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang
ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.
Beberapa fungsi
badan golgi antara lain :
Ø Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi.
Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan
bahan-bahan lain.
Ø Membentuk membran plasma. Kantung
atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat
menjadi bagian dari membran plasma.
Ø Membentuk dinding sel tumbuhan
Ø Fungsi lain ialah dapat membentuk
akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan
pembentukan lisosom.
Ø Tempat untuk memodifikasi protein
Ø Untuk menyortir dan memaket
molekul-molekul untuk sekresi sel
Ø Untuk membentuk lisosom
h. Plastida
Berbentuk
bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan, terbagi atas tiga macam:
·
Leukoplas
= Amiloplas : plastida yang tidak berwarna, dapat membentuk dan menyimpan
butir-butir zat tepung/pati.
·
Kromoplas
adalah plastida berwarna selain hijau, karena adanya pigmen: melanin (hitam),
likopin (merah), xantophil (kuning), karoten (jingga), fikosianin (biru), dan
fikoeritrin (coklat).
·
Kloroplas
merupakan plastida berwarna hijau, karena mengandung zat hijau daun (klorofil),
terdiri atas: klorofil a (warna hijau biru=C55H72O5N4Mg) dan klorofil b (warna
hijau kuning=C55H70O6N4Mg).
i.
Vakuola
berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau sisa produk
metabolisme sel, yang mengandung berbagai macam zat sesuai pada jenis selnya.
Misalnya dapat berisi garam nitrat pada tanaman tembakau, tanin pada sel-sel
kulit kayu, minyak eteris pada kayu putih dan mawar, terpentin pada damar,
kinin pada kina, nikotin pada tembakau, likopersin pada tomat, piperin pada
lada. Vakuola berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan mkanan, pigmen,
minyak atsiri dan sisa metabolisme.
j.
Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada
sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan
bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan
beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah
yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga
integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola
ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen
saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai
tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA,
serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan
diakhiri. Nukleus juga berfungsi sebagai pengendali seluruh aktivitas sel,
pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi genetik.
k. Sentriol
(sentrosom)
Sentorom
merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang
terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak
ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan
interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom,
kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.
3. STRUKTUR SEL PROKARIOTIK DAN
EUKARIOTIK
Berdasarkan keadaan intinya, sel
dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan sel eukariotik. Pada sel
prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh
membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang
termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang
memisahkan materi inti (DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari
sitoplasma.Sel eukariotik dijumpai pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan
Protista.
Sel bakteri dibatasi oleh membran plasma.Di dalamnya
terdapat nukleoid (DNA) tanpa dibatasi oleh membran inti, dan ribosom. Di
sebelah luar dari membran plasma terdapat dinding sel yang disusun oleh
peptidoglikan (kompleks gula dan protein). Pada sebagian bakteri sel tersebut
dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula). Bakteri mempunyai alat gerak berupa
flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang dapat digunakan untuk
menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau biru
terdapat klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran yang
membatasinya dengan bagian sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang
mempunyai klorofil tetapi tidak dalam kloroplas (plastid yang berwarna hijau). Sel
prokariotik mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil (kurang lebih
sepersepuluhnya) dari sel eukariotik.
Pada
sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma yang
membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam
(internal) yang membatasi organel- organel di bagian dalam sel dengan
sitoplasma. Nukleus (inti) dibatasi oleh membran inti sehingga bahan-bahan yang
ada di dalamnya terpisah dari sitoplasma. Vakuola terpisah dari sitoplasma
karena dibatasi oleh membran (tonoplas). Demikian juga pada organel bermembran
lainnya, yang terpisah satu sama lain sehingga masing-masing organel
menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah. Dengan kata lain, sel
eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa ruang.
Tabel
Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik
Keterangan:
- (tidak ada); + (ada)
Berdasarkan
jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu sel
somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh,
dengan jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup
multiseluler sel somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif
berfungsi untuk perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk
melalui proses meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid).
Bagian
sel ada yang bersifat hidup dan ada yang mati. Bagian sel yang hidup dikenal
sebagai protoplasma, terdiri atas inti dan sitoplasma. Bagian mati berupa
dinding sel dan isi vakuola.
Sel-sel
pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik, sedangkan
pada mikroorganisme ada yang eukariotik misalnya protozoa, protista, dan fungi.
Ada pula yang bersifat prokariotik misalnya pada bakteri dan ganggang biru.
4.
PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
No.
|
Sel Hewan
|
Sel Tumbuhan
|
1
|
Tidak memiliki dinding sel
|
Memiliki dinding sel
|
2
|
Tidak memiliki plastid
|
Umumnya memiliki plastid
|
3
|
Memiliki lisosom
|
Tidak memiliki lisosom
|
4
|
Memiliki sentrosom
|
Tidak memiliki sentrosom
|
5
|
Timbunan zat berupa lemak dan
glikogen
|
Timbunan zat berupa pati
|
6
|
Bentuk tidak tetap
|
Bentuk tetap
|
7
|
Pada hewan tertentu memiliki
vakuola, ukuran kecil, sedikit
|
Memiliki vakuola ukuran besar, dan
banyak
|
8
|
Sel hewan lebih kecil dari pada
sel tumbuhan
|
Sel tumbuhan lebih besar dari pada
sel hewan
|
9
|
Nukleus lebih besar dari pada vesikel
|
Nukleus lebih kecil dari pada
vakuola
|
10
|
Ada kutub animal dan vegetal
|
Tidak ada perbedaan kutub
embrionik, yang ada semacam epigeal dan hypogeal
|
11
|
Jaringan sel hewan bergerak
menjadi bentuk yang berbeda
|
Jaringan sel tumbuhan tumbuh
menjadi bentuk yang berbeda
|
12
|
Terdapat proses gastrulasi
|
Terdapat proses histodifferensiasi
|
13
|
Tidak terdapat jaringan embrionik
seumur hidup
|
Meristem sebagai jaringan
embrionik seumur hidup
|
14
|
Terdapat batasan pertumbuhan
(ukuran tubuh)
|
Tidak ada batasan pertumbuhan,
kecuali kemampuan akar dalam hal menopang berat tubuh bagian atas
|
15
|
Apoptosis untuk perkembangan
jaringan, melibatkan mitokondria dan caspase
|
Tidak ada apoptosis, yang ada
lebih ke arah proteksi diri, tidak melibatkan mitokondria
|
16
|
Memiliki sentriol
|
Tidak memiliki sentriol
|
17
|
Tidak memiliki kloroplas
|
Memiliki kloroplas
|
18
|
Memiliki cincin kontraktil
|
Tidak memiliki cincin kontraktil
|
19
|
Tidak memiliki plasmodesmata
|
Memiliki plasmodesmata
|
I.
Sel hewan
Secara umum sel tumbuhan dan sel
hewan tersusun atas inti sel, membrane sel, dan sitoplasma. Namun ada
organel-organel sel hewan yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan, begitu pula
sebaliknya. Pada sel hewan terdapat sentrosom sedangkan pada sel tumbuhan tidak
mempunyai organel ini.
Pada sel hewan
juga memiliki bagian yang sama dari sel tumbuhan yaitu mempunyai inti dan sitoplasma. Salah
satu organel yang dimiliki sel hewan dan tidak dimiliki sel tumbuhan yaitu sentrosom yang fungsinya mengatur gerakan kromosom
selama berlangsung pembelahan sel.
II.
Sel tumbuhan
Struktur sel tumbuhan terdiri atas
inti sel, membrane sel, sitoplasma, dinding sel, plastid, vakuola, mitokondria,
ribosom, membrane plasma, badan golgi, kloroplas, lisosom, sitoskeleton, dan
lain sebagainya. Pada sel tumbuhan bentuk selnya tetap ini disebabkan karena
adanya dinding sel yang mengandung selulosa. Pada sel tumbuhan juga terdapat
organel kloroplas yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Namun
pada sel tumbuhan tidak terdapat sentrosom.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar
kehidupan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan
uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling
bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Sel tumbuhan terdiri atas:
dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel (retikulum
endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, apartus golgi, plastida,
vakuola sentral dan nukleus). Sedangkan sel hewan terdiri atas membran sel,
sitoplasma dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom,
mitokondria, lisosom, aparatus golgi, vakuola, dan nukleus). Berdasarkan keadaan
intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan sel
eukariotik.
Pada sel prokariotik, materi inti
(DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh membran inti. Contoh sel
prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang termasuk Monera. Sedangkan
pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan materi inti (DNA dan
protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik dijumpai
pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista.
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan
adalah sel tumbuhan bentuknya tetap, terdiri dari dinding sel yang mengandung
selulosa, terdapat butir plastida, dan vakuola sentral yang besar, tidak ada
lisosom dan sentriol. Sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak ada butir
plastida, vakuola kecil, terdapat lisosom dan sentriol.
2.
SARAN
Struktur dan fungsi organel-organel
dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh banyak literatur , baik
dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita dapat mengetahui hubungan
antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel dengan jelas . Selain itu
kita juga dapat memahami hubungan antara organel-organel tersebut di dalam sel.
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya
untuk mengetahui struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan
perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui
tentang bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat
tentang struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler
Sel, Edisi Kedua. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Campbell, Neil A. Reece, Jane B. and
Mitchell, Lawrence G. 2002. Biologi
jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Foster, Bob .2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha
Operation.
Siregar. Ameilia Z. 2008. Biologi
Pertanian, Jilid 1. Jakarta : Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Syamsuri, Istamar. 2008. Biologi SMA 2B. Jakarta:
Erlangga.
maksih ka udah ngizinin share .. ^_^ mau saya bagikan juga ya di blog aku tentang fungsi otak kanan
BalasHapusterima kasih teman-teman atas kunjungannya,,,
BalasHapusmaaf blog saya ini sudah tidak bisa saya akses lagi,,,
untuk teman-teman yang perlu contoh makalah ini silahkan kunjungi blog saya yang baru
irwanda137.blogspot.com
http://irwanda137.blogspot.co.id/2016/06/makalah-biologi-sel.html