Siklus Born-Haber dalam Pentuan Energi
Kristal Ionik
Energi kristal dari semua jenis atom yang beragregat
membentuk kristal ionik dapat ditentukan dengan cara yang sederhana, berbeda
dengan pembentukan ikatan kovalen. Hal ini dapat terjadi sebab gaya mekanika
kuantum murni dalam kristal ion sangat kecil dibandingkan dengan gaya
elektrostatik. Energi pembentukan kristal ionik dari ion-ion dapat ditentukan
dengan menggunaakan persamaan Born-Madelung.
Menurut hukum Hess:
Q = U – ½ D + E – I – S……………………. (Persamaan 2)
Semua
nilai dalam persamaan 2 diperoleh dari percobaan, kecuali untuk nilai U,
sehingga energi kisi kristal dapat dihitung. Adapun nilai percobaan dan nilai
perhitungan energi kristal alkali halida dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Komponen siklus Born-Haber dalam kilokalori per mol
Q
|
U
|
S
|
I
|
½
D
|
E
|
|
LiF
|
146,3
|
244,9
|
37,1
|
124,2
|
18,3
|
81,0
|
NaF
|
136,0
|
217,7
|
26,0
|
118,4
|
18,3
|
81,0
|
NaI
|
68,8
|
165,2
|
26,0
|
118,4
|
25,5
|
73,5
|
AgCl
|
19,4
|
205,0
|
69,0
|
174,7
|
29,0
|
87,1
|
MgO
|
146,0
|
940,0
|
36,5
|
520,6
|
59,2
|
-178
|
(Sunarya, 2003)
Secara
umum, nilai yang diperoleh dari persamaan 1 menunjukkan hasil yang tidak jauh
berbeda dari data yang diberikan dalam tabel. Jadi persamaan Born-Madelung
dapat diterapkan pada hampir semua jenis kristal, tidak hanya kristal ionik
tetapi juga dalam kristal kovalen, seperti intan.
Siklus Born-Haber memberikan pandangan tentang pembentukan
kristal yang stabil secara termodinamik, yang melibatkan kalor reaksi (ΔH),
bukan perubahan energi bebas.
Termodinamika
atau energitika kimia merupakan suatu ilmu kimia yang menyangkut perubahan
energi yang menyertaiproses kimia dan proses fisika. Dengan mempelajari ilmu
ini kita akan mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi di dalam suatu
sistem. Keadaan sistem adalah kondisi sistem yang terdiri dari tekanan, suhu,
mol tiap komponen serta fase dari masing-masing komponen. Adapun beberapa aspek
termodinamika yang berhubungan dengan pembentukan senyawa ionik antara lain:
Entalpi
Sebagian
besar reaksi kimia tidak dilakukan pada volume yang tetap, melainkan pada wadah
yang terbuka pada tekanan yang tetap. Untuk menghindari keterikatan terhadap
kerja-volum tersebut, bila panas reaksi diukur pada tekanan tetap, maka didefinisikan
fungsi keadaan baru yang disebut entalpi (H). Perubahan entalpi pada tekanan
tetap dapat dinyatakan sebagai:
ΔH = ΔU + P ΔV
Perubahan
yang terjadi pada entalpi sama dengan panas yang diserap sistem pada tekanan
tetap. Jadi, pada reaksi kimia ΔH menyatakan panas (kalor) reaksi pada tekanan
tetap. Entalpi sistem merupakan fungsi keadaan, yang harganya tidak tergantung
pada jalannya perubahan tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan
akhir (Hukum Hess). Jadi, setiap proses atau reaksi yang dikerjakan pada
tekanan tetap, akan disertai dengan penyerapan atau pelepasan kalor yang sama
dengan selisih entalpi sistem. Sebagai contoh pada pembentukan padatan NaCl
dari unsur Na(s) dan Cl2(g) yaitu:
Na(s) + ½
Cl2(g) → NaCl(s) ΔH = -411,12 kJ
Panas
Pembentukan Standar (Standard Heat of Formation)
Panas
pembentukan standar (ΔHfo) merupakan salah satu aspek
termodinamika kimia yang memiliki peran penting dalam menentukan panas reaksi
standar berbagai macam perubahan kimia. Dimana pada perhitungan tersebut, ΔHfo
unsur-unsur dalam bentuknya paling stabil pada 298K, 1 atm dengan satuan kJ mol-1.
Nilai ΔHfo masing-masing zat dapat dilihat pada tabel.
Sebagai contoh, pada reaksi antara
Na(s) + ½ Br2(g)
→ NaBr(s) ; maka ΔHfo nya adalah:
ΔHreaksi = (1 mol NaBr
x ΔHfo NaBr) – (1 mol Na x ΔHfo
Na) + ( ½ mol Br2 x ΔHfo Br2)
ΔHreaksi = (-360) –
(16,21) + ( ½ x 30,39)
= -361,02 kJ mol-1
Siklus
Born-Haber yaitu suatu siklus
yang dibentuk dengan menggunakan data
entalpi.
entalpi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar