Beberapa hal
penting dari unsur-unsur transisi deret kedua dan ketiga dibandingkan dengan deret pertama adalah :
1.Jari-jari.
Jari-jari
logam dan ion untuk unsur transisi periode kedua dan ketiga lebih besar
dibanding periode pertama. Sedangkan perbedaan jari-jari logam dan ion unsur
periode ketiga dan kedua sangat kecil, walupun terdapat kenaikan nomor atom dan
jumlah total elektron, hal ini karena adanya pengerutan lantanida.
2.Tingkat
Oksidasi.
Untuk unsur
transisi periode kedua dan ketiga, pada tingkat oksidasi tinggi umumnya lebih
stabil daripada unsur periode pertama. Jadi unsur-unsur Mo, W, Tc, dan Re dalam
bentuk anion okso dalam keadaan valensi tinggi tidak mudah direduksi, dimana
analog dengansenyawa dari unsur transisi periode pertama ketika mereka berada
pada valensi tinggi merupakan zat pengoksidasi yang
kuat.
Beberapa senyawaan seperti WCl6, ReF7, RuO4 dan PtF6 tidak memiliki analog
dengan senyawaan unsur transisi deret pertama. Dalam kasus yang sama kompleks
dan ions aquo pada keadaan valensi rendah khususnya dua dan tiga yang pada
unsur transisi periode pertama memegang peran yang sangat besar, hal ini
relatip tidak terlalu penting untuk unsur transisi periode II dan III.
3.Kimia
Larutan. Ion akuo dari unsur transisi periode kedua dan ketiga pada keadaan
valensi rendah dan sedang tidak umum didapatkan atau tidak terlalu penting.
4.Ikatan
Logam-logam.
Umumnya
unsur-unsur transisi periode kedua dan ketiga akan lebih mudah untuk membentuk
ikatan M-M dari pada unsur transisi periode I. Untuk unsur-unsur transisi
periode I yang lazim membentuk ikatan logam-logam terdapat pada senyawaan
polinuklir logam karbonil dan senyawaan runutannya dan dalam beberapa senyawa
kompleks binuklir, terutama karboksilat divalensi seperti misalnya
Cr2(CO2Me)4(H2O)2.
5.Sifat
Magnetik.
Umumnya
unsur-unsur periode kedua dan ketiga mempunyai sifat magnetik yang sedikit
penggunaannya dibandingkan dengan unsur transisi periode pertama. Unsur-unsur
periode kedua dan ketiga berkecenderungan besar membentuk kompleks spin rendah.
6.Stereokimia.
Unsur-unsur
transisi periode kedua dan ketiga umumnya mempunyai bilangan koordinasi yang
lebih tinggi yaitu VIII dan VIII dibandingkan unsur transisi periode pertama,
dengan pengecualian untuk unsur platina bilangan koordinasi tertinggi 6.
Sumber :
Darjito, S. Si., M.Si.
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dann Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Brawijaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar