Unsur-unsur
ini berbeda dengan unsur Mn yang ada dalam satu golongan dalam beberapa hal :
(1) tidak terdapat/sedikit unsur-unsur yang stabil dalam biloksdua(II), (2)
terdapat sedikit senyawa kationik dalam setiap tingkatan bilangan oksidasi, (3)
stabilitas dari kedua unsur ini pada bilangan oksidasi IV dan V untuk bilangan
oksidasu V sebagai senyawaan okso, (4) anion okso MO4-
merupakan
pengoksidasi yang lebih lemah dibandingkan ion permanganat, (5) pada tingkat
oksidasi II sampai IV cenderung membentuk ikatan logam-logam (M-M). Beberapa
bilangan oksidasi dan stereokimia unsur Technetium (Te) dan Rhenium (Re)
seperti tertera pada tebel berikut ini :
Kelimpahan :
₪Rhenium
diperoleh dari mineral molibdenite (MoS) atau dari bijih Cu.
₪Technetium
diperoleh dari peluruhan uranium.
Isolasi
Unsurnya :
₪Diperoleh
dari asap mineralnya dan terlarut sebagai ion perhenat, ReO4-. Ion ini
dipekatkan dengan garam KCl untuk membentuk endapan KReO4 untuk memperoleh
logam/unsurnya dilakukan proses reduksi menggunakan gas H2
₪Technetium
diperoleh dari limbah peluruhan plutonium dan uranium.
Kegunaan :
₪Rhenium
digunakan untuk paduan Pt-Re untuk katalis perengkahan minyak bumi.
₪Technetium
karena merupakan unsur radioaktip digunakan untuk scanning pada dunia
kedokteran.
Senyawaannya
a.Oksida:
beberapa oksida yang dikenal dari unsur ini :
b.Halida:
beberapa halida yang dikenal :
₪ReF6dan
ReF7yang bersifat volatil
Re2Cl10
diperoleh dari reaksi klorinasi pada T 5500C:
Sumber :
Darjito, S. Si., M.Si.
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dann Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Brawijaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar