Rabu, 28 Mei 2014

Technetium dan Rhenium



 
Unsur-unsur ini berbeda dengan unsur Mn yang ada dalam satu golongan dalam beberapa hal : (1) tidak terdapat/sedikit unsur-unsur yang stabil dalam biloksdua(II), (2) terdapat sedikit senyawa kationik dalam setiap tingkatan bilangan oksidasi, (3) stabilitas dari kedua unsur ini pada bilangan oksidasi IV dan V untuk bilangan oksidasu V sebagai senyawaan okso, (4) anion okso MO4-
merupakan pengoksidasi yang lebih lemah dibandingkan ion permanganat, (5) pada tingkat oksidasi II sampai IV cenderung membentuk ikatan logam-logam (M-M). Beberapa bilangan oksidasi dan stereokimia unsur Technetium (Te) dan Rhenium (Re) seperti tertera pada tebel berikut ini :
Kelimpahan :
Rhenium diperoleh dari mineral molibdenite (MoS) atau dari bijih Cu.
Technetium diperoleh dari peluruhan uranium.
Isolasi Unsurnya :
Diperoleh dari asap mineralnya dan terlarut sebagai ion perhenat, ReO4-. Ion ini dipekatkan dengan garam KCl untuk membentuk endapan KReO4 untuk memperoleh logam/unsurnya dilakukan proses reduksi menggunakan gas H2
Technetium diperoleh dari limbah peluruhan plutonium dan uranium.
Kegunaan :
Rhenium digunakan untuk paduan Pt-Re untuk katalis perengkahan minyak bumi.
Technetium karena merupakan unsur radioaktip digunakan untuk scanning pada dunia kedokteran.
Senyawaannya
a.Oksida: beberapa oksida yang dikenal dari unsur ini :
b.Halida: beberapa halida yang dikenal :
ReF6dan ReF7yang bersifat volatil
Re2Cl10 diperoleh dari reaksi klorinasi pada T 5500C:   
 Sumber :

Darjito, S. Si., M.Si.
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dann Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Brawijaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Blog List