Senin, 27 Januari 2014

Unsur - unsur periode pendek yang pertama



 Unsur ketiga, Li, Z = 3 mempunyai struktur  1S2S1. Dengan bertambahnya Z, elektron – elektron  masuk ke tingkat energy 2s dan 2p sampai mencapai konfigurasi kulit tertutup, 1s2s2p6 dari neon. Ketujuh dari unsur Li sampai F merupakan anggota – anggota pertama dari golongan unsur – unsur tersebut. Telah diketahui bahwa O2 dan N2 membentuk molekul dwiatom sedangkan S dan P membentuk molekul poliatom atau rantai. Memang benar, bahwa perbedaan antara kimiawi B, C, N, dan O dan Al, Si, P, serta S dan unsur – unsur yang lebih berat dari golongan ini cukup menyolok, yang untuk banyak  hal tidak berguna menganggap unsur – unsur periode pertama sebagai prototip dari sejawatnya.
Untuk beryllium, entalpi pengionan pertama(899 kJ mol -1 ) dan khusus nya yang kedua (1757 kJ / mol) cukup tinggi sehingga kedua electron tidak akan lepas semuanyabmenghasilkan Be2+, meskipun dengan unsure paling elektronegatif. Meskipun dalam BeF2, ikatan Be – F mempunyai sifat kovalen yang dapay diterima. Ion {Be(H2O)4}2+ dalam larutan akua, terakuasi dan dengan mudah mengalami hidrolisis menghasilkan spesi dengan ikatan Be(OH).
Bagi unsur – unsure yang selanjutnya, tidak adanya kation – kation sederhana dalam kondisi apa pun disebabkan oleh entalpi pengionan yang tinggi. Energy pengambilan electron bertambah dari Li ke F dan demikain juga dengan keeloktronegatifan .
Pembentukan anion tampak pertama untuk karbon, yang membentuk C22 dan beberapa ion poliatom lainnya,meskipun adanya C1- masih tidak tertentu. Ion N3- stabil dalam nitride dari unsure – unsure yang sangat elektropositif. Oksida, O2-, dan fluoride, F-, umumnya berupa padatan, ion O2- tidak ada dalam larutan akua. Bandingkan,
                 O2- + H2O = 2OH-                      K > 1022
                    F- + H2O = HF + OH-       K > 10-7
Karbon  adalh benar – benar nonlogam dan kimiawinya didominasioleh ikatan tunggal, ganda dan rangkap tiga, pada dirinya sendiri atau pada nitrogen, oksigen, dan beberapa unsur lainnya. Yang membedakan karbon dari unsur lainnyaadalh kemampuannya yang unik untuk membentuk rantai ikatan karbon – karbon (disebut katanasi) dalm senyawa yang nyata dari unsurnya sendiri.
Nitrogen. Gas Nitrogen, N relatip tidak reaktif karena ikatan N ≡ N yang sangat kuat serta struktur elektroniknya ( halaman 76). Senyawa nitrogen adalh kovalen, biasanya menyangkut tiga ikatan tunggal ,meski juga ada ikatan ganda seperti C≡N atau Os≡ N. dengan unsur – unsur yang elektropositif, membentuk nitrida ionic yang mengandung N3.
Oksigen. Melekul Dwiatom mempunyai dua electron tidak berpasangan ( halaman 75) dan sebagai akibatnya sangat reaktif. Terdapat keistimewaan kimiawi dengan ikatan kovalen seperti dalam (CH3)2C = O, (C2H5)2O, CO, SO3 dan lainnya. Meskipun demikian , ion hidrosida, OH, ada dalam bentuk padatan maupun larutan, meskipun dalam pelarut hidrosilat, ion OH- terhindrasi  melalui ikatan hydrogen.


Fluor sangat reaktif sehubungan dengan rendahnya energy ikatan dalam F2. Hal ini sebagian merupakan hasi dari tolakan oleh electron tidak berikatan. Senyawaan ionic yang mengandung ion- ion F- dan senyawa kovalen yang mengandung ikatan X – F telah dikenal baik
Senyawaan dari banyak unsure dapat bertindak sebagai akseptor, namun untuk N, P, dan As trivalent serta senyawaan dwivalent O dan S umumnya bersifat donor. Meskipun demikian, donor yang sangat penting adalah ion halide dan pseuhalida serta ion – ion seperti hidrida, H-, dan ion karban seperti CH3-.
Perilaku basa Lewis juga ditunjukkan oleh beberapa senyawaan logam transisi. Salah satu contohnya adalah senyawaan (ɳ5 ­– C5H5)2ReH yang merupakan basa kuat terhadap proton seperti NH3. Molekul-molekul donor dan akseptor, keduanya netral. Apabila ikatan terbentuk maka akan mengakibatkan atom donor akan kehilangan muatan negatifnya dan mengubahnya menjadi positif. Atom ini hanya memiliki sebagian dari pasangan elektron yang sebelumnya dimilikinya secara utuh. Sebaliknya, atom akseptor memiliki muatan negatif yang berlebih. Hal ini memang benar untuk penggunaan bersama pasangan elektron secara sempurna. Polaritas yang lebih kecil dikenal jikaa pasangan elektron tetap merupakan sifat atom donor daripada akseptor, pada kasus yang hanya ditandai dengan muatan + dan  – pada atom atom.

     Pemisahan muatan hanya dapat dicapai dengan melakukan kerja melawan gaya Coulomb yan harus diasumsikan lebih besar daripada yang digantikan oleh energi ikatan bilamana sistem yang stabil dihasilkan. Meskipun demikian, jika diambil suatu kasus dimana sebuah ikatan donor telah terbentuk, maka pasangan kedua yang tidak dipakai bersama lebih lanjut akan dikepung oleh muatan positif pada O yang timbul dari ikatan datif yang kedua. Tampaknya hal ini cukup untuk membuat proses ini tidak disukai. Hambatan sterik antara akseptor pertama dan kedua juga melawan penambahan yang kedua. Perlu dicatat bahwa alasan-alasan elektrostatis pad dasarnya sama dengan yang dipakai untuk menjelaskan tetapan disosiasi relatif dalam asam-asan polifungsi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Blog List