Senin, 27 Januari 2014

Kemurnian Pelarut



Walaupun jelas bahwa pelarut harus murni bila hasil yang dapat di ulang dan dapat di interpresentasikan harus diperoleh, tidak selalu jelas bagaimana jenis pengotoran yang dapat terjadi. Yang sangat penting adalah air dan oksigen. Oksigen sedikit larut dalam hamper semua pelarut, dan terbentuk larutan jenuh bila terjadi pemaparan terhadap udara, misalnya jika dituangkan.
Oksigen dapat dihilangkan sebagian dengan mengalirkan nitrogen melalui cairan, tetapi untuk menghilangkan seluruhnya hanya dapat dilakukan dengan dibekukan dan dipompa dalam vakum secara berulang. Pelarut organic tertentu terutama eter bereaksi dengan oksigen jika lama terkena udara, membentuk peroksida. Pelarut tersebut paling baik dimurnikan dengan cara distilasi dari reduktor (missal hibrida) atau dengan melewatkannya melalui “penapis molekuler”.
Air juga mudah larut dalam pelarut dalam pelarut yang dipapar terhadap udara, atau wadah gelas yang tidak di bakar kering. Perlu diperhatikan bahwa sejumlah kecil H2O saja atas dasar berat persen dianggap penting. Misalnya asetonitril yang mengandung hanya 0,1% berat air kira-kira 0,04 molar H2O, dengan demikian sifat larutan 0,1M dapat benar-benar dipengaruhi oleh “cegahan air”. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Blog List